The Effect of Red Onion Solution (Allium cepa L.) on Viability and Vigor of Soybean Seeds (Glycine max L. Merrill)
Author(s)
Download Full PDF Pages: 01-09 | Views: 72 | Downloads: 28 | DOI: 10.5281/zenodo.12647492
Abstract
This research was conducted to determine the effect of soaking and the best concentration of shallot solution on the viability and vigor of the Anjasmoro variety soybean seeds which have experienced decline. This research was carried out during December - January 2023. Located at the Laboratory of the Center for Supervision and Certification of Food Plant and Horticultural Seeds (BPSTPH) South Kalimantan Province. The research was carried out using a one-factor Completely Randomized Design (CRD) method with five treatments and four replications to obtain 20 experimental units. Each experimental unit consists of 3 sub-samples and the seeds required for each experimental unit are 50 seeds. The treatments that will be applied are as follows: K0 (Control): 0% concentration of shallot solution, K1: 10% shallot solution, K2: 15% shallot solution, K3: 20% shallot solution and K4: 25% shallot solution. The results showed that the soybean seed invigoration treatment with concentrations of 10%, 15%, 20% and 25% had no real effect on increasing germination power, maximum growth potential, growth speed, growth simultaneity and normal dry weight of the sprouts, but had a significant effect on seed vigor in vigor index benchmark. Seed invigoration in shallot solution with a concentration of 25% has a significant effect on seed vigor in the vigor index parameter
Keywords
Deterioration of seeds; Soybeans; Invigoration; Onions
References
Agung, T., & Rahayu, A. Y. (2004). Budidaya dan Analisis Usaha Tani: Kedelai, Kacang Hijau dan Kacang Panjang. Absolut yogyakarta.
Darojat, M. K., R. S. Resmisari, dan A. Nasichuddin. (2015). Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Penelitian Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. 7 hlm.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan. (2022). Jumlah Produksi Kedelai. Retrieved December 20, 2022, from https://data.kalselprov.go.id/dataset/data/1160/column
Farida, F. (2018). Respon perkecambahan benih kopi pada berbagai tingkat kemasakan buah dengan aplikasi zat pengatur tumbuh. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 43 (2) : 166 - 172.
Hartawan, R., Z.R. Djafar, Z.P. Negara, M. Hasmeda, Zulkarnain. (2011). Pengaruh panjang hari, asam indol asetat, dan fosfor terhadap tanaman kedelai dan kualitas benih dalam penyimpanan. J. Agron. Indonesia 39(1):7-12.
Justice, O. L. dan Bass, L. N. (1994). Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kolo, E. & A. Tefa. (2016). Pengaruh Kondisi Simpan terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Tomat (Lycopersicum esculentum, Mill). Jurnal Pertanian Konservasi Lahan Kering, 1(3), 112-115.
Krisnawati, A. (2017). Kedelai sebagai sumber pangan fungsional soybean as source of functional food. Iptek Tanaman Pangan 12(1), 57-65.
Kurniati, F., T. Sudartini, dan D. Hidayat. (2017). Aplikasi berbagai bahan zpt alami untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw). J. Agro, 4 (1): 40-49.
Lestari, I., Karno, K., & Sutarno, S. (2020). Uji viabilitas dan pertumbuhan benih kedelai (Glycine max) dengan perlakuan invigorasi menggunakan ekstrak bawang merah. Journal of Agro Complex, 4(2), 116-124.
Lubis, R.R., T. Kurniawan. & Zuyasna. (2018). Invigorasi Benih Tomat Kadaluarsa dengan Ekstrak Bawang Merah pada Berbagai Konsentrasi dan Lama Perendaman. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(4), 175-184.
Maemunah, M., & Adelina, E. (2009). Lama penyimpanan dan invigorasi terhadap vigor bibit kakao (Theobroma Cacao L.). Media Litbang Sulteng, 2(1).
Marfirani, M., Rahayu, Y. S., & Ratnasari, E. (2014). Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi filtrat umbi bawang merah dan Rootone-F terhadap pertumbuhan stek melati “Rato Ebu”. Lentera Bio, 3(1), 73-76.
Nurmauli, N. dan Y. Nurmiaty. (2010). Pengaruh Hidrasi Dehidrasi dan Dosis NPK pada Viabilitas Benih Kedelai. Jurnal Agrotopika 15(1): 1-8.
Nurussintani, W., Damanhuri dan S.L. Purnamaningsih. (2012). Perlakuan pematahan dormansi terhadap daya tumbuh benih 3 varietas kacang tanah (Arachis hypogaea). Jurnal Produksi Tanaman.1(1): 86-93.
Rofik, A. & E. Murniati. (2008). Pengaruh Perlakuan Deoperkulasi Benih dan Media Perkecambahan untuk Meningkatkan Viabilitas Benih Aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr. Jurnal Bul. Agron. 36(1):33-40
Sadjad, S., S Murniati, Ilyas. (1999). Parameter Pengujian Vigor Benih. PT Grasindo. Jakarta.
Subantoro, R., & Prabowo, R. (2013). Pengaruh Berbagai Metode Pengujian Vigor terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai. Mediagro, 9(1).
Sutariati, G. dan Madiki, A. (2014). Integrasi Teknik Invigorasi Benih dengan Rizobakteri untuk Pengendalian Penyakit dan Peningkatan Hasil Tomat. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 10(6): 188-194.
Sutopo, L. (2004). Teknologi Benih. PT Raja Grafindo. Jakarta.
Tarigan, P. L., Nurbaiti, dan S. Yoseva. (2017). Pemberian ekstrak bawang merah sebagai zat pengatur tumbuh alami pada pertumbuhan setek lada (Piper nigrum L.). JOM. Faperta, 4 (1): 1 - 11.
Tini, E. W., Sakhidin, S., Saparso, S., & Haryanto, T. A. D. (2022). Perbandingan Kandungan Hormon Endogenous Pada Beberapa Tanaman. Jurnal Galung Tropika, 11(2), 132-142. DOI:https://doi.org/10.31850/jgt.v11i2.955
Yanti, R. 2020. Invigorasi Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari 9 dengan Larutan Bawang Merah (Allium cepa L.). Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Yuniarti, N., Zanzibar, M., Megawati, Leksono, B. (2014). Perbandingan Vigoritas Benih Acaciamangium. Hasil Pemuliaan dan yang Belum Dimuliakan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea 3 (1): 57-64
Cite this Article: